oke guys. gue barusan ngabisin novel berjudul AI karya Winna Effendi. Gw udah lama liat novel ini sekitar setahun yang lalu waktu bazar buku gramedia. Eh baru tertarik sekarang setelah liat sinopsisnya di google. Gw langsung tertarik dan langsung beli! yeyy. Proses bacanya agak lama. Sekitar seminggu. Itu sih awalnya males. Jadi bacanya sedikit-sedikit. Pas nyampe puncak baru seru dan satu bab bagian AI habis dalam sehari :D oke, berikut sinopsisnya (from novel)
-------------------------------------------
Cinta seperti sesuatu yang mengendap-endap di belakangmu. Suatu saat, tiba-tiba kau baru sadar, cinta menyergapmu tanpa peringatan.
SEI
Aku mencintai Ai. Tidak tahu sejak kapan --mungkin sejak pertama kali dia menggenggam tanganku-- aku tidak tahu mengapa, dan aku tidak tahu bagaimana. Aku hanya mencintainya, dengan caraku sendiri.
AI
Aku bersahabat dengan Sei sejak kami masih sangat kecil. Saat mulai tumbuh remaja, gadis-gadis mulai mengejarnya. Entah bagaimana, aku pun jatuh cinta padanya, tetapi aku memilih untuk menyimpannya. Lalu, datang Shin ke dalam lingkaran persahabatan kami. Dia membuatku jatuh cinta dan merasa dicintai.
-----------------------------------------
Gw akan menceritakan sedikit tentang novel ini. Maaf ya kata-katanya gak bagus :)
***
Novel ini menceritakan tentang persahabatan dua insan bernama Ai dan Sei. Novel ini juga mempunyai dua sudut pandang yaitu Bagian pertama: Sei dan bagian kedua: Ai.
Ai dan Sei adalah seorang sahabat. Mereka berdua berteman baik sejak mereka kecil. Rumah mereka bersebelahan. Ai tinggal bersama ayahnya yang seorang ilmuan Amerika di sebuah pemandian umum Nakaji. Dan Sei adalah anak pemilik restoran Matsumoto. Restoran Matsumoto dan Pemandian Nakaji bersebelahan. Ai sering membantu Sei melayani pelanggan di restoran Matsumoto sehingga hubungan mereka sangat akrab. Mereka tinggal di sebuah desa.
Ai dan Sei lahir pada tanggal dan bulan yang sama. Hanya tahun yang berbeda. Ai satu tahun lebih tua dari Sei. Kalau Ai bersama Sei, terlihat seperti Sei yang seorang kakak. Karena Sei selalu melindungi Ai.
Lalu suatu hari datang seorang anak laki-laki asing yang menanyakan hotspot pada Ai dan Sei. Anak itu bernama Shin. Dia berasal dari Tokyo. Shin membawa pengaruh besar bagi mereka. Shin mengenalkan mereka pada alat-alat canggih, internet dan e-mail. Akhirnya Ai, Sei, dan Shin bersahabat.Diam-diam Sei menyukai Ai. Dia pun jatuh cinta pada Ai. Tapi Sei memilih untuk menyimpan sendiri rahasianya tersebut.
Pada saat detik-detik kelulusan SMA, mereka bertiga menuliskan pilihan universitas yang akan mereka masuki. Shin memilih Universitas Todai yang berada di Tokyo. Ai menuliskan Universitas desa dan Universitas Todai. Sei sempat kecewa melihat pilihan Ai yang memilih Universitas Todai karena dia akan memilih unoversitas desa sama seperti kakaknya, Risa. Sei merasa Ai mengingkari janjinya. Kemanapun kamu pergi, kesanalah aku akan pergi. Sekarang kenyataannya Ai lebih memilih mengikuti Shin ketimbang Sei.
Ai dan Shin membujuk Sei agar mau ikut mereka ke Tokyo. Setelah pertimbangan yang cukup lama, akhirnya Sei mau ikut tes Universitas Todai. Mereka bertiga berjanji akan selalu bersama selamanya dan tinggal bersama di Tokyo. Saat pengumuman, nama mereka bertiga tertera di deretan mahasiswa baru Todai. Mereka bertiga masuk Todai dan tinggal di apartemen yang sama di Tokyo.
Semakin lama Ai dan Shin semakin dekat dan saling menyukai. Sei menyadari itu. Dia hanya memendam perasaan sakitnya sendiri. Ai dan Shin pacaran dan Sei ikut bahagia untuk mereka. Untuk menambah uang sakunya, Sei mencari pekerjaan paruh waktu. Dia diterima di sebuah restoran bernama Hikari. Disana Sei bertemu dengan Natsu, salah satu pekerja seperti Sei. Natsu tertarik dengan Sei dan akhirnya mereka pacaran.
Suatu hari Shin menceritakan tentang kejutan yang akan ia buat untuk Ai pada Sei. Shin menyebutkan 'Tokyo Tower pukul delapan'. Sei datang ke tempat dan pada pukul yang disebutkan Shin. Ia melihat Ai dan Shin sedang berpelukan. Lalu Shin menunduk dan menyematkan cincin di jari Ai. Ai dan Shin bertunangan! Sei hanya tersenyum dan berbalik arah meninggalkan tempat itu.
Sei merasa kalau ia tetap tinggal di apartemen, dia hanya akan menjadi pengganggu. Sei berencana untuk pindah ke apartemen lain dan tinggal bersama Natsu. Ai sangat menentang hal itu dan menyebutkan Sei bukanlah pengganggu antara ia dan Shin. Tapi Shin menerimanya dan berpendapat Sei berhak bahagia. Sei akhirnya membereskan barang-barangnya untuk pindah.
Suatu hari Sei mendapatkan kabar kalau Shin kecelakaan dan ia langsung menghubungi Ai tapi tidak diangkat. Sei mengirimkan voice-call pada Ai agar menyuruhnya cepat ke rumah sakit. Dengan tergesa-gesa Sei pergi ke rumah sakit. Dokter berkata Shin kekurangan banyak darah dan Sei berniat untuk menyumbangkan darahnya. Tapi semua terlambat, Shin sudah tiada.
Kematian Shin menimbulkan luka yang sangat dalam pada Ai maupun Sei. Setelah kematian Shin, Ai hanya terdiam menyendiri. Fisiknya menjadi lemah dan sangat pucat. Ini membuat Sei khawatir. Kepindahannya dibatalkan dan membuat Natsu kecewa. Ia berkata pada Natsu bahwa Ai membutuhkannya. Natsu mencoba mengerti.
Hari-hari Ai sangat menyedihkan. Tiap harinya ia hanya memikirkan Shin dan menangis. Sei berusaha untuk tetap disampingnya. Suatu hari, Ai menghilang dan meninggalkan catatan kecil. Ai berkata bahwa dia pergi untuk sementara dan Sei tidak perlu mencarinya. Sei berusaha untuk menelfon Ai tetapi tidak aktif. Sei khawatir dan ia berniat mencari Ai ke suatu tempat, Sapporo. Dengan bermodalkan beberapa ribu Yen dan selembar foto Ai, Sei nekat pergi ke Sapporo. Kota yang hendak dikunjungi Ai bersama Shin.
Akhirnya Sei menemukan Ai di sebuah taman di Sapporo. Ai terkejut kenapa Sei bisa tahu dia ada disini. Sei berkata bahwa dia sangat khawatir dan berkata bahwa dia mencintai Ai. Ai terkejut dengan pernyataan Sei. Ai menolaknya dengan mengatakan bahwa dia sangat mencintai Shin. Sei tahu bahwa jawaban itu akan diterimanya dari mulut Ai. Ai hanya mencintai Shin.
Chiharu adalah sahabat Ai. Hanya Chiharu yang mengetahui rahasia Ai. Rahasia bahwa dulu ia pernah mencintai Sei. Namun Ai hanya menyimpan perasaanya setelah melihat Sei memberikan kancing baju pada seorang cewek pada saat kelulusan. Tradisi memberikan kencing baju itu biasanya diberikan kepada seorang cewek yang ia sukai. Ai memilih untuk mundur dan memilih untuk tetap bersahabat.
Suatu hari Chiharu datang ke Tokyo. Ai dan Shin menemuinya di sebuah cafe (kalo gak salah). Sei sedang men gambil minuman sedangkan Chiharu dan Ai sedang berbicara. Chiharu menanyakan pada Ai, apakah ia masih mencintai Sei. Ai menjawab bahwa ia tidak tahu. Perkataan mereka ternyata di dengar Sei. Sei menanyakan hal itu saat di apartemen. Sei menanyakan apakah benar yang dikatakan Chiharu. Apakah ia terlambat untuk mencintai Ai saat ini? Dan apakah Ai mencintainya? Ai hanya berkata bahwa ia tidak tahu.
Ai meninggalkan apartemen menuju stasiun kereta. Ia berniat kembali ke desa. Sei menelponnya berkali-kali dan akhirnya dijawab oleh Ai. Sei bertanya dimana Ai berada dan Ai berkata bahwa dia ingin sendiri dan melarang Sei untuk menyusulnya. Sei meminta waktu 15 menit untuk berbicara dengan Ai. Ai menyanggupinya. Sei mengungkapkan seluruh perasaannya lalu dia mengatakan agar Ai menjaga dirinya baik-baik. Telepon pun putus dan air mata Ai tidak terbendung lagi.
Chiharu meminta maaf pada Ai karena mulutnya, Ai dan Sei jadi begini. Ai menerimanya, tentu saja. Chiharu berusaha meyakinkan kembali perasaan Ai. Apakah ia jatuh cinta lagi pada Sei. Ai berkata kalau ia jatuh cinta pada Sei, ia akan mengkhianati Shin. Chiharu berkata dengan iba bahwa Shin sudah meninggal. Dan sudah saatnya Ai jujur terhadap perasaannya sendiri.
Ai kembali lagi ke apartemen. Ternyata apartemen sudah kosong dan tidak ada Sei maupun barang-barangnya. Ai mencari rumah Natsu. Natsu berkata bahwa ia mengerti perasaan Sei. Natsu mengatakan bahwa Ai hanya memanfaatkan Sei. Sei ada di sisi Ai saat Ai membutuhkannya. Natsu bertanya pada Ai, apakah dia ada disaat Sei membutuhkannya? Perkataan Natsu membuat Ai terenyak. Natsu menyadarkan diri Ai bahwa Sei sangat mencintai Ai dan membutuhkannya.
Ai bermimpi bertemu dengan Shin. Shin mengatakan selamat tinggal. Ai membuka kotak sepatu bekas Shin. Ai juga membuka kotak milik Sei. Terdapat kancing baju di dalamnya. Kancing-kancing yang menjadi incaran gadis-gadis dulunya. Ai menyadari bahwa Sei tidak pernah memberikan kancing itu pada gadis lain. Selama ini Sei hanya menyimpannya untuk Ai!
Ai menuju Tokyo Tower. Disana ia melihat Sei. Ia dan Sei berhadapan. Ai menceritakan sebuah cerita tentang seorang gadis dan sahabatnya pada Sei.Ai bertanya kenapa Sei pergi. Sei berkata bahwa kehadirannya hanya akan membebani Ai. Ai menggeleng dan berkata "Jangan Pergi"
Epilog:
Sei bertanya pada Ai tentang kisah gadis dan sahabatnya itu. Ia berkata pada Ai bahwa sang sahabat ingin tahu apakah gadis itu bersedia menikah dengannya. Ai menjawab, dia pasti akan setuju. Ai berkata, aku mencintaimu.
Kalau begitu menikahlah denganku. Ya, tentu saja aku akan menikah denganmu.
***
aaaaaaahhh setelah baca novel ini, mata gw berkaca-kaca dan merinding disco! haha *lebay* ceritanya keren banget! Kisah cinta yang mengharukan. Pertamanya gak bakal nyangka kalau ceritanya begini. Gak nyangka kalau Shin meninggal. Gak nyangka kalau....ceritanya so sweet gini! Wahh, 101010 jempol buat mbak Winna Effendi yang udah bikin cerita semanis ini deh.
Novel ini menyadarkan kita bahwa persahabatan itu indah. Dan seseorang yang jatuh cinta tidak pernah lelah untuk menunggu ia datang. Kapanpun itu.
*gw rela malem-malem ngetik ringkasan cerita novel ini demi mengungkapkan perasaan gw terhadap novel ini haha*
July 17th , 2012
Ichaaaw